Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Sorry to post this

Rasanya sudah cukup di tahun ini, menjatuhkan hati dengan sengaja dan belajar mencintai seseorang. Tapi aku merasa belum cukup dalam belajar melepaskan orang yang aku cintai, entah mengapa aku masih begitu peduli. Seakan-akan aku masih mencintai dia, tapi aku juga tidak tahu apakah aku benar-benar masih mencintai dia apa hanya suatu ilusi belaka.

21 Gratitude Challenge ~ Negative Visualization

Halo sobat topengmalam, bagaimana kabar kalian hari ini? kemarin? Dan kemarinnya lagi? Apa ada perubahan luarbiasa dalam hidup kalian akhir akhir ini? atau hidup kalian nampak biasa biasa saja? Atau bagaimana? Bisa ceritakan kepada saya dan berbagi dengan cobat lain di kolom komentar. Oke jadi satu hari yang lalu saya mendownload sebuah aplikasi dari Google Playstore namanya “21 Gratitude” intinya sih bagaimana kita bisa bersyukur dan berterimakasih atas keadaan dan kondisi kita sekarang ini. Nah saya sudah menggunakan aplikasi ini selama 5 hari terakhir. Kemarin saya kepikiran untuk menjadikan isi dari aplikasi ini menjadi sebuah postingan di Blog ini, nampaknya menarik juga. Nah untuk yang kali ini, saya bakal posting Challenge di hari pertama, yaitu mengenai “Negative Visualization”. Bersyukur itu banyak sekali caranya, dan pasti punya kekuatan yang berbeda dalam mewujudkan perasaan syukur dalam diri seseorang. Nah dalam challenge kali ini, kita akan diminta untuk flashback untu

Bahagia dan Duka

Kali ini aku terbangun di sudut pikirku Banyak kalimat yang sedang bersandar Seolah bangkit enggan diam pun segan Tak kutemui terang yang biasa dipanggil bahagia Begitu juga gelap yang dipanggil duka Aku mengitari pikirku Aku mencari satu diantara mereka berdua Sekali lagi aku tersesat Ada yang sengaja menghilangkan mereka Menjadikan pikirku datar Tak mau memilih untuk berbuat apa Aku merasakan nyeri disekujur tubuhku Bukan nyeri karena sakit atau apa Rasa itu datang ketika aku mengingat duka Tubuhku tiba tiba mematung Tak sanggup lagi berdiri Menahan awan yang ingin memuntahkan hujan Aku merasakan ada sesuatu yang meledak ledak dalam perutku Ledakan itu begitu besar Hingga mampu membuat sudut bibirku terangkat naik Ledakan itu datang ketika aku mengingat bahagia Tubuhku melonjak lonjak girang Hingga aku terjatuh dalam sadar Aku kehilangan mereka Tak ada tawa dan tangis Tak ada suka dan duka Jika kau berkenan, kembalilah Beri tahu aku bagaimana bahagia Lalu

Terbanglah

Mungkin sebaiknya memang seperti ini. Mengenalnya, menyayanginya, lalu melepaskannya. Mungkin dia seekor burung yang diijinkan Tuhan datang untuk menghiburku sejenak, dan mencoba meyakinkanku bahwa kehidupanku begitu luar biasa baik. Burung itu mengajarkanku untuk mengasihi diri sendiri terlebih dahulu sebelum mengasihi oranglain. Ingat, terlebih dahulu bukan lebih banyak. Ini artinya aku harus siap untuk menerima kekurangan dan kelebihan diriku sendiri. Mengerti dan mengenal siapa aku, sebelum berusaha mengerti dan mengenal oranglain. Kedatangan burung ini begitu singkat, aku bahkan belum sempat memeluknya erat tapi dia sudah meminta ijin untuk terbang kembali. Aku ingat dia hanya hinggap ditanganku dan menggenggamnya erat dengan cakar cakarnya. Anehnya itu tidak pernah membuat tanganku terluka, malah aku menemukan kehangatan disana. Aku kira burung ini tidak hanya hinggap lalu pergi begitu saja, aku berharap dia menetap dan selalu menemaniku. Tapi sepertinya bukan itu tujuannya d

Coretan di Stasiun

25 Juni 2016 Sinar mentari tampaknya belum cukup menghangatkan jiwa-jiwa yang semalam kedinginan menanti kepastian. Cerah memang cuaca pagi ini, tapi nampaknya beberapa wajah sendu juga menghiasi cerahnya pagi ini. Ya mungkin saja bagi mereka mendung itu hari yang mereka idam-idamkan, karena sama dengan situasi dan rapuhnya awan dalam dinding hati mereka. Alunan kaki yang berdetak sepanjang pagi ini cukup banyak menyita perhatian bagi memori-memori ku yang entah sudah berapa banyak dihabiskan. Mereka mengalun bak ayunan reot yang bergeretak tiap kali ada yang mencoba menaikinya. Aaaah, inikan baru pagi. Lalu mengapa mataku selalu mencari keberadaan senja. Dasar kau tak tahu diri, bukankah kau tahu bahwa senja sudah pulang ke rumah kemarin. Berpamitan dengan malam yang datang lalu berganti pagi. Jangan berlagu seperti anak-anak. Mereka mungkin menghibur hati-hati tua yang kesepian. Tapi apa mereka apa yang ada dalam hati-hati itu. Tuhkan jatuh, jatuhkan saja butiran air itu. Tetes

Perkara Rumah, Pergi, Kembali dan Senja

Pergi Kini kau tahu bukan Bahwa dia tidak pernah memaksa mendobrak pintumu untuk masuk kedalam ingatanmu Tapi kau, engkau yang malah memaksa keluar, yang mendobrak pintumu sendiri Kau yang memilih keluar dan berkelana mencarinya Tanpa kau sadari bahwa hujan dimatamu sudah begitu deras Matamu sudah hujan Kau memaksa untuk pergi dari tempatmu Mencari dia, mencari tempat dia tinggal Kau berhujan-hujan Berharap dia memberimu tangan untuk menyeka matamu yang hujan Tapi kau sudah tahu Kau sudah tahu semenjak kau masih di tempatmu Kau sudah tahu saat kau putuskan melangkah keluar Kau tahu jawabannya Kau tahu apa yang akan kamu dapati ditempatnya Bahwa sejauh apapun kamu pergi Selarut apapun kau datang ditempatnya Sekuyup apapun basahmu Kau tahu dia tak akan berniat Barang menoleh saja tidak Bahkan hanya untuk mendengar langkahmu pergi Kini pulanglah Ketempat asalmu Yang sudah merindu hadirmu Sejauh apapun kau telah pergi Selarut apapun kau

Membahas cinta di Hari Bumi setelah Hari Kartini

Akhir-akhir ini semuanya seperti dilanda gelombang cinta yang berkepanjangan. Semua membicarakan mengenai cinta cinta dan cinta. Saling menceritakan kehidupan asmara mereka, saling berbagi cerita dan saling menasehati satu sama lain. Gelombang ini hampir saja membuatku mati, tapi untung saja aku segera bergegas pergi. Gelombang ini mematikan, mematikan otak dan logika mereka. BASI ~ Ya, normal sih ya kalo akhirnya semua orang merasakan cinta. Begitu juga aku, aku juga merasakan cinta dan jatuh cinta. Merasakan yang namanya kagum sama seseorang, menyukai seseorang, tertarik sama seseorang. Ya aku juga merasakan. Yang membedakan adalah… Aku tidak perlu meluap-luapkan hal itu . Apalagi sampai membuat oranglain merasa tidak nyaman . Aku bukan tipe orang yang begitu bersemangat membahas masalah cinta. Karena menurutku, cinta itu kenikmatan personal. Cinta bisa membuatmu bahagia, dalam diammu, dalam kesibukanmu, dalam kosongmu, dalam kesendirianmu. Cinta tahu kapan dia harus muncul

Surat titik-titik #2

Halo pembaca setia Topeng Malam's Blog, terimakasih atas kunjungan dan waktu nya untuk membaca postingan-postingan ku yang gag jelas hahaha... Jangan bosen-bosen komentar di blog ku, dan jangan sungkan-sungkan ngasih saran bahkan kritikan di setiap postingan. aku bakalan seneng kalo kalian bisa bantu aku bikin blog ini makin berkembang lagi. Thankyou Jadi ini ada surat, lanjutan dari surat yang pertama kemarin, yaitu surat titik-titik #1 . yang belum baca silahkan dibaca dulu. Nah surat kedua ini aku buat satu hari setelah surat pertama, yaitu tanggal 9/3/2016. Karena tepat setelah aku membuat surat pertama itu, aku menemukan banyak hal dan semua hal-hal yang ada di surat pertama itu nampak terbuka dan terjawab semua.. Soooo, silahkan dibaca bro sis... Hai B*****, B******* *e**** Masih kuingat betul tanggal 8/3/2016 kemarin aku menuliskan sebuah surat untukmu. Ya, sebuah surat yang kamu tidak akan pernah membacanya mungkin. Karena aku tidak berencana sama sekali untuk me

Surat titik-titik #1

Halo pembaca setia topengmalam's blog hahaha Thanks buat yang rajin mengunjungi blog ini, thanks buat yang selalu baca, apalagi komentar dan di share. Yok yok jangan lupa komentar dan share yaaa... Jadi, ini aku nulis surat buat seseorang (seseorang). Tanggal 8-3-2016 tepatnya, surat ini seharusnya menjadi rahasia. Maka dari itu, nama dan beberapa hal aku ganti dengan "......." (titik-titik). Maaf karena belum saatnya aku isi titik-titik itu dengan hal yang sebenarnya ada. Terimakasih sudah mampir, selamat membaca surat ini. Halo B*****m… hehehe Apa kabar ? Baik kan pasti? Terus terang aja ya, masih susah buat aku untuk berusaha membohongi diriku sendiri kalo aku tidak tertarik dengan mu. Aku masih sangat-sangat tertarik sama kamu. Maaf banget kalo aku harus jujur dan bikin semua kacau, bikin relasi kita rusak dll. Salah satu hal yang aku pengen tahu tuh sebenernya adalah, apa kamu ....... juga atau apa? Mungkin kesalahan terbesar jika pertanyaan ini akhirn

Mencintai tanpa alasan

  Selamat Hari Minggu semuanya. Gimana seminggunya?? Bahagia? Capek? Sedih? Apa biasa aja? Hahaha Pasti adakan seminggu ini yang buat kalian berkesan. Entah suatu ujian, ataupun berkat, dalam seminggu ini Tuhan pasti tidak berhenti memberikan suatu hal baru dalam hidup kalian. Nah, apa hal itu? Coba direnungkan duluuu… Okee… silahkan direnungkan dalam malam gelap kalian ya hahaha Hari ini, Minggu 20/3/2016 aku ikut ibadah sore jam 18.00 di GKJ Gondokusuman. Gereja depan kampus Duta Wacana. Kenapa kok sore? Karena paginya susah bangun, kalopun bangun nanti di gereja ngantuk, jadi aku putuskan untuk gereja sore aja. Puji Tuhan ndak Hujan juga. Seperti biasa, ibadah pada umunya saja. Namun, ada satu pesan yang saya tangkap ketika Pak Pendeta Khotbah. Ditengah-tengah saya mendegarkan beliau, dan di tengah-tengah pikiran saya yang melayang kesana kemari (membawa alamaat!) eh bukan itu lagunya ayu ting-tong yaa. Ya jadi di tengah-tengah saya melamun, tiba-tiba pak Pendeta nyeleth

Topeng Malam

Dia mencintai seseorang yang tak terbayangkan oleh kalian Seseorang yang tak seharusnya dia cintai Tapi, dia mencintainya dengan kesungguhan Tak pernah terbayangkan mengapa dia bisa mencintainya Tak pernah sempat dia memikirkan alasan untuk mencintai orang ini Kalian mengenal si Topeng Malam Tapi tak mengerti siapa Topeng Malam Dia terdiam dalam ramainya suara kalian Dia diam tapi kepalanya dipenuhi suara hatinya yang kacau Kalian membencinya karena dia diam Kalian menjauh karena dia menjauh Kalian pergi karena dia pergi Topeng Malam. Itu namanya. Dia tak pernah bilang bagaimana rupa topengnya Tak pernah bilang sebab ia mengenakan topeng Dia benci saat tidak dimengerti Tapi dia tahu, banyak orang yang mengharap demikian Dimengerti, dipahami Dia benci saat tidak dimengerti Topeng Malam. Itu mulutnya. Dia diam Dia menyimpan semuanya Rahasia, cinta, duka, hingga lukanya Tak ingin dia

Tonight Fact

Aku bingung mau ngomong apa menemukan siapa dirinya hari ini membuat ku terdiam yaaah memang aku orang paling kepo mungkin, sampai menemukan beberapa akun media sosialnya Twitternya bilang dia adalah artis itu (ituuu) Ask.fm nya .... Yah, i know it tumblr nya .... All that fact just make me confuse how to react And I write this post at 12.06 am I just can't sleep tonight Yaaa, oke

I Adore You

Halo semua pengunjung setia Julian Nathanael’s Blog. Terimakasih banget udah mau baca-baca tulisan gak jelas di blog ini. Semoga ketidak jelasan di blog ini mempunyai manfaat untuk kejelasan hidup kalian. Amin Keep it SILENT,  Left it UNSPOKEN,  And everything’s gonna be OKAY. Yeaah, I think that’s absolutely right. Sometimes we just need to keep silent about everything. Aku ngalamin banget hal ini, bahwa mengutarakan sesuatu dalam hati kita kepada orang lain itu perlu banget pikir panjang. Jadi, suatu kali aku pernah (dan masih) mengagumi seseorang. Dan sangat ingin untuk memberitahunya. Akhirnya I dare myself buat nge-chat dia kan, ya awalnya memang semua tampak fine tampak baik-baik aja. Tapi yaaa, semua tidak semudah dan seindah imajinasi kita kan ya. Dan setelah kejadian paling sh*it itu, aku kayak merasa “kenapa gue harus bilang??” “coba kalo tadi gak pake bilang-bilang ke dia”. Dan segala penyesalan pun mengikutiku setelahnya. Aku tahu semua berubah. Kalian pasti

Nyata/Khayal

Kau … Aku yakin bukan untuk jadi nyataku Aku yakin hanya untuk khayalku Aku … Aku yakin bukan untuk jadi nyatamu Bahkan tidak layak jadi khayalmu Kita … Aku yakin tidak akan ada kita Di nyata pun khayal  mu

Di Tepi Ini, LAGI!

Disini aku berdiri, lagi Setelah aku bangkit dari dalamnya lubang itu A ku melihat kedalam sana Mengingat betapa dalamnya aku terjatuh Lalu aku pergi menjauhi lubang itu Tapi kini aku kembali berdiri Ditepian sudut ini Yang pernah membuatku jatuh tak berdasar Aku kembali disini H ati ini merasakanmu didalamnya Kamu yang lain , kamu yang bukan lagi dia Aku bergetar saat menatap tempat ini Aku masih ingat betapa sakitnya aku didalam sana Tapi aku kembali Aku serasa ingin terjatuh saja Aku ingin menjatuhkan rasa ini dalam tempat ini lagi Dan berharap ada kamu dibawah sana untuk menangkapku Tapi aku hanya takut Takut yang kuinginkan hanyalah khayalan Takut aku akan sendirian terjatuh lagi Dan engkau yang ku inginkan Menjauh seperti yang sudah-sudah R agamu menjauh sesaat setelah telingamu mendengar rasa ku Matamu berpaling dari mataku Suaramu menghilang dari pendengaranku Itulah men gapa aku berhenti di tepian ini Aku hanya sungkan