Langsung ke konten utama

Surat titik-titik #2

Halo pembaca setia Topeng Malam's Blog, terimakasih atas kunjungan dan waktu nya untuk membaca postingan-postingan ku yang gag jelas hahaha... Jangan bosen-bosen komentar di blog ku, dan jangan sungkan-sungkan ngasih saran bahkan kritikan di setiap postingan. aku bakalan seneng kalo kalian bisa bantu aku bikin blog ini makin berkembang lagi. Thankyou

Jadi ini ada surat, lanjutan dari surat yang pertama kemarin, yaitu surat titik-titik #1. yang belum baca silahkan dibaca dulu.
Nah surat kedua ini aku buat satu hari setelah surat pertama, yaitu tanggal 9/3/2016. Karena tepat setelah aku membuat surat pertama itu, aku menemukan banyak hal dan semua hal-hal yang ada di surat pertama itu nampak terbuka dan terjawab semua..
Soooo, silahkan dibaca bro sis...


Hai B*****, B******* *e****
Masih kuingat betul tanggal 8/3/2016 kemarin aku menuliskan sebuah surat untukmu. Ya, sebuah surat yang kamu tidak akan pernah membacanya mungkin. Karena aku tidak berencana sama sekali untuk mengirimkannya pada kamu. Bahkan aku tidak ingin kamu membacanya, meskipun aku berharap kamu tahu.
Dan, tepat pada hari raya nyepi. Pada tanggal 9/3/2016 tepatnya satu hari setelah aku menulis surat kemarin. Entah kenapa aku begitu iseng untuk membuka semua akun media sosialku dan mencoba mencari akun mu.
Sebelum hari itu, aku sudah menemukan (serem gitu ya kedengarannya), aku sudah menemukan twittermu, menggunakan id yang sama dengan line, “b…..” ro….a. Ya banyak hal yang mulai muncul nampak dipermukaan. Likes kamu di twitter sedikit demi sedikit membuka siapa kamu sebenarnya. Hingga kemarin pada tanggal 9/3/2016 aku melihat kamu menulis “I’m T…. S…an and I’m Sad”. Aku tahu siapa T… ..van. Aku mendengarnya terlebih dahulu sebelum kamu menuliskan namanya di twitter. Aku tidak mau terburu-buru menyimpulkan bahwa yang kamu maksud dengan “I’m T…ye …v..n” adalah kamu ….. . Karena si T….e S..an adalah juga seorang penyanyi yang juga sudah …….. melalui youtube bahwa dia ….. I don’t wanna assume at first. But then, apalagi yang membuatmu menulis kalimat itu. Kamu dan dia sama-sama seorang …., wajahnya sedikit mirip (aku lebih suka kamu *LOL) dan ?? ….?? Entahlah??
Ya buatku cukup saat itu. Aku mulai mencari kesibukan lain untuk melupakan tentang twittermu b….. .
Ya tapi keahlianku sebagai stalker sepertinya belum terpuaskan dengan kalimat “I’m T….e S…an and I’m Sad”. So I try to write your id “b…x..m” on google search then I found some account. Your steam account, your Instagram (I’ve aready known before), your twitter, your ask.fm, your tumblr. And I opened it.
Aku buka akun ask.fm kamu, @late……so--. Sebenernya aku tidak terlalu terkejut mengetahui bahwa benar kamu -----. Aku hanya … hanya … entahlah … mungkin sedikit tidak percaya, tidak percaya bahwa aku menyimpulkan sesuatu yang benar selama ini. Tapi jujur b----, kesimpulan (hipotesis) yang aku buat dari awal sangatlah tidak ingin aku buktikan bahwa itu benar. Aku sangat berharap bahwa kamu bukan dirimu yang aku temukan di ask.fm atau lainnya. Aku cukup bahagia sebenarnya jikalau kamu bukan ---- tapi kamu benar-benar peduli dengan ----- seperti apa yang kamu lakukan di Line.
Mungkin aku juga pernah salah mengutarakan kalimat bahwa kamu bersembunyi dari dunia luar. Faktanya bahwa aku menemukan kamu begitu terbuka dengan dunia luar bahwa kamu ----. Ya meskipun lingkupnya hanya di ask.fm yang notabene tidak semua orang yang kamu kenal akan tahu. Tapi buat aku kamu tidak lagi bersembunyi b----, hanya menunggu waktu bahwa akan lebih banyak orang yang tahu tentang kamu. Dan ternyata banyak sekali teman-teman kamu yang tahu hal itu.
Lalu aku juga buka akun blogmu di tumblr, http://-----.tumblr.com/. Hmmm, kontennya sama sekali tidak terduga b----. For me that’s fine, I don’t mind about that. Isn’t my business also.
Sekali lagi aku tidak tahu kenapa tapi semua itu merubah moodku seketika. Aku tahu betul tidak seharusnya hal-hal diatas mempengaruhi kehidupanku. Tidak seharusnya fakta-fakta yang merupakan jawaban dari hipotesa ku selama ini malah aku bingungkan.
Aku sempat bertanya-tanya. Kalau memang kamu ---- selama ini, kenapa kamu tampak begitu acuh dengan semua yang aku lakukan. Ya mungkin ini sangat apa ya, sangat selfish sangat egois mungkin. Tapi nyatanya seperti itu, yang menjadi permasalahan sekarang adalah kenapa kamu masih begitu tertutup dengan aku yang memang tahu dan aku yang sudah jelas juga --- gitu b---.
Beneran deh, aku memang suka sama kamu. Dan sedikit berharap bahwa begitupun kamu. Tapi jujur, aku sudah berulangkali jatuh cinta dengan orang-orang yang seperti ini. Dan sudah berulang kali pula aku jatuh. Maka aku tidak akan memaksakan perasaan illogic ini menjatuhkan ku lagi. Aku yakin betul dengan segala potensi yang kamu punya, wajah ---, dsb. I know there will be someone better for you. Hahaha kok jadi bahas ini sih, tapi yaudah lah gapapa.
Sampai kapanpun aku akan merasakan jatuh cinta, dengan orang-orang yang mungkin sudah pernah membuatku jatuh. Tapi sesakit apapun rasanya, sedalam apapun lukanya, aku yang bego ini tidak pernah tahu bagaimana berhenti melupakan perasaan cinta bagi mereka. Mungkin begitu juga dengan perasaanku ke kamu saat ini dan mungkin untuk hari-hari setelah hari ini.
Aku teringat akan sebuah kisah dari Novel Hujan. Kisah Lail dan Esok.
Mungkin suatu saat akan ada sebuah teknologi seperti di dalam novel itu. Sebuah alat untuk menghapuskan benang merah (ingatan buruk) dan menggantikannya dengan benang biru (ingatan indah). Tapi aku yakin dan sungguh yakin, ingatan tentang hari ini dan kemarin dan sebelum-sebelumnya. Tentang kamu, tentang orang lain, tentang apapun yang pernah membuatku terjatuh. Aku sama sekali tidak ingin menghapuskannya. Aku terlalu menyayangi semua ingatan itu. Hujan akan membuat semuanya menjadi lebih baik. Meskipun hujan di mataku kadang membuatku tampak buruk dengan semua ingatan-ingatan itu.
Ya untuk yang terakhir. Mungkin aku tidak akan pernah lelah untuk berharap bisa menjadi temanmu. Teman bicara. Atau apapun.
Aku tidak pernah membayangkan sebelumnya. Tuhan mengijinkanku mengenal seorang B-----. Dan buatku, sekarang semuanya nampak lebih indah. Aku sudah selayaknya dan seharusnya bersyukur tanpa meminta lebih lagi.
Selamat malam B----. Tuhan memberkati. He loves you.
Salam


Julian Nathanael “topengmalam_”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

How to Conduct a Clinical Trial with Good Clinical Practice

Clinical trials are essential for developing new treatments and improving health outcomes for patients. However, conducting a clinical trial is not a simple task. It requires careful planning, execution, and reporting to ensure the quality and validity of the data and the safety and well-being of the participants. This is where Good Clinical Practice (GCP) comes in. GCP is an international ethical and scientific quality standard for designing, conducting, recording and reporting trials that involve the participation of human subjects 1 . GCP aims to provide a unified standard for the ICH regions (the European Union, Japan, the United States, Canada, Switzerland, Brazil, Australia and South Korea) to facilitate the mutual acceptance of clinical data by the regulatory authorities in these jurisdictions 2 . GCP is based on the principles of respect for human dignity, protection of human rights, and assurance of the welfare of the participants 2 . GCP also ensures that the data generated f

A silly note

You're the one who started reach me again after all the silence You don't know how I tried to mute any things related to you I was successfully working on that, although my mind was never failed to remember you Turns out, the first message you sent after a long-break, was mean nothing You wanted something from me, you get it, and that's all Well, I knew, but I just let it happened I was happy for that short time we spend together, a very short time~ Then I completely lost myself trying to understand what was just happened I want to erase all memories, to erase you from my life, completely, without any single trace But again, it would just be a waste of time The harder I try to forget you, the more I'll remember you So, tell me, what should I do? When all I want is you When all I want to do is reach you out When all I want to do is to be with you When all I want to do is seeing you But you don't want anything about me, at least from what I know so far I have told you