Langsung ke konten utama

Perkara Rumah, Pergi, Kembali dan Senja

Pergi
Kini kau tahu bukan
Bahwa dia tidak pernah memaksa mendobrak pintumu untuk masuk kedalam ingatanmu
Tapi kau, engkau yang malah memaksa keluar, yang mendobrak pintumu sendiri
Kau yang memilih keluar dan berkelana mencarinya
Tanpa kau sadari bahwa hujan dimatamu sudah begitu deras
Matamu sudah hujan
Kau memaksa untuk pergi dari tempatmu
Mencari dia, mencari tempat dia tinggal
Kau berhujan-hujan
Berharap dia memberimu tangan untuk menyeka matamu yang hujan
Tapi kau sudah tahu
Kau sudah tahu semenjak kau masih di tempatmu
Kau sudah tahu saat kau putuskan melangkah keluar
Kau tahu jawabannya
Kau tahu apa yang akan kamu dapati ditempatnya
Bahwa sejauh apapun kamu pergi
Selarut apapun kau datang ditempatnya
Sekuyup apapun basahmu
Kau tahu dia tak akan berniat
Barang menoleh saja tidak
Bahkan hanya untuk mendengar langkahmu pergi
Kini pulanglah
Ketempat asalmu
Yang sudah merindu hadirmu
Sejauh apapun kau telah pergi
Selarut apapun kau kembali
Sekuyup apapun basahmu
Akan menerima langkahmu

Diam dan menetaplah disana
Berhentilah berkelana
Terlebih di padang yang kering tanpa tujuan
Lupakan senja yang membuatmu lupa perihal pulang

Dia telah pergi
Dia mendapat rumahnya sendiri
Waktunya kau mensyukuri rumah yang kau miliki
Dan hentikan imajimu
Tentang tinggal dan menetap bersama senja
09/06/2016
21.33 WIB



~topengmalam~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

I Adore You

Halo semua pengunjung setia Julian Nathanael’s Blog. Terimakasih banget udah mau baca-baca tulisan gak jelas di blog ini. Semoga ketidak jelasan di blog ini mempunyai manfaat untuk kejelasan hidup kalian. Amin Keep it SILENT,  Left it UNSPOKEN,  And everything’s gonna be OKAY. Yeaah, I think that’s absolutely right. Sometimes we just need to keep silent about everything. Aku ngalamin banget hal ini, bahwa mengutarakan sesuatu dalam hati kita kepada orang lain itu perlu banget pikir panjang. Jadi, suatu kali aku pernah (dan masih) mengagumi seseorang. Dan sangat ingin untuk memberitahunya. Akhirnya I dare myself buat nge-chat dia kan, ya awalnya memang semua tampak fine tampak baik-baik aja. Tapi yaaa, semua tidak semudah dan seindah imajinasi kita kan ya. Dan setelah kejadian paling sh*it itu, aku kayak merasa “kenapa gue harus bilang??” “coba kalo tadi gak pake bilang-bilang ke dia”. Dan segala penyesalan pun mengikutiku setelahnya. Aku tahu semua berubah. Kal...

Tumpah

 Akhir-akhir ini mendung membuatku sangat cemburu Bagaimana tidak, meskipun dirutuki banyak orang karena gelapnya yang membuat panik Tirai gelapnya tetap anggun bergelantungan seakan tak ada yang mampu menjamahnya Akhir-akhir ini aku mengaca pada awan-awan hitam Mereka yang tegas bertengger Membuat beberapa manusia berjaga-jaga kapan saatnya basah tiba Tetap saja, mereka tanpa ragu menangis sejadi-jadinya Bahkan terkadang disertai tarian cahaya yang menggelegar Yang terkadang mengejutkan jiwa-jiwa yang tengah termenung Mereka tanpa ragu membasahi apa saja dibawah mereka Menyelesaikan beban yang menggantungi mereka Dan tetap tumpah hingga semua reda Mampukah aku demikian? Menjadi aku yang menyelesaikan gantungan beban Tumpah hingga reda

Surat titik-titik #1

Halo pembaca setia topengmalam's blog hahaha Thanks buat yang rajin mengunjungi blog ini, thanks buat yang selalu baca, apalagi komentar dan di share. Yok yok jangan lupa komentar dan share yaaa... Jadi, ini aku nulis surat buat seseorang (seseorang). Tanggal 8-3-2016 tepatnya, surat ini seharusnya menjadi rahasia. Maka dari itu, nama dan beberapa hal aku ganti dengan "......." (titik-titik). Maaf karena belum saatnya aku isi titik-titik itu dengan hal yang sebenarnya ada. Terimakasih sudah mampir, selamat membaca surat ini. Halo B*****m… hehehe Apa kabar ? Baik kan pasti? Terus terang aja ya, masih susah buat aku untuk berusaha membohongi diriku sendiri kalo aku tidak tertarik dengan mu. Aku masih sangat-sangat tertarik sama kamu. Maaf banget kalo aku harus jujur dan bikin semua kacau, bikin relasi kita rusak dll. Salah satu hal yang aku pengen tahu tuh sebenernya adalah, apa kamu ....... juga atau apa? Mungkin kesalahan terbesar jika pertanyaan ini akhirn...