Langsung ke konten utama

Terbanglah

Mungkin sebaiknya memang seperti ini. Mengenalnya, menyayanginya, lalu melepaskannya. Mungkin dia seekor burung yang diijinkan Tuhan datang untuk menghiburku sejenak, dan mencoba meyakinkanku bahwa kehidupanku begitu luar biasa baik. Burung itu mengajarkanku untuk mengasihi diri sendiri terlebih dahulu sebelum mengasihi oranglain. Ingat, terlebih dahulu bukan lebih banyak. Ini artinya aku harus siap untuk menerima kekurangan dan kelebihan diriku sendiri. Mengerti dan mengenal siapa aku, sebelum berusaha mengerti dan mengenal oranglain.

Kedatangan burung ini begitu singkat, aku bahkan belum sempat memeluknya erat tapi dia sudah meminta ijin untuk terbang kembali. Aku ingat dia hanya hinggap ditanganku dan menggenggamnya erat dengan cakar cakarnya. Anehnya itu tidak pernah membuat tanganku terluka, malah aku menemukan kehangatan disana.

Aku kira burung ini tidak hanya hinggap lalu pergi begitu saja, aku berharap dia menetap dan selalu menemaniku. Tapi sepertinya bukan itu tujuannya datang kepadaku. Dia seolah selalu berkata “kau begitu layak dicintai”. Aku selalu mengartikan bahwa dia yang akan mencintaiku dan dia yang juga layak bagiku. Namun, kepergiannya aku sadari sebagai arti yang lain. Apa yang dia katakan adalah benar. Aku sungguh layak dicintai.

Aku belajar mencintai burung tersebut. Dia sungguh indah dan sangat lembut. Hanya beberapa hari bersamanya saja membuatku tak rela melepas cakar cakarnya dari genggamku. Namun, lama setelah dia pergi aku menyadarinya.
Dia terlalu istimewa bagiku, dia layak untuk bebas dan terbang dengan sayap nya yang indah, bukan untuk menetap bersamaku dan menutup sayapnya dalam sangkar yang aku buat. Suatu saat jika dia lelah untuk terbang, dia pasti akan kembali hinggap, entah ditangan siapapun itu. suatu saat pula, sayapnya akan berkata untuk tetap tinggal pada salah satu tangan yang dihinggapinya. Jika bukan aku, aku sudah sangat bersyukur pernah merasakan genggamnya dan menyayanginya.

Terbanglah. Terimakasih sudah pernah hinggap di tanganku. Kau burung terindah yang pernah aku lihat hingga saat ini. Jangan kembali jika kau merasa tersakiti selama hinggap ditanganku. Carilah tempat lain. Kabari aku jika kau ingin menetap disana.

Terbanglah sayang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

How to Conduct a Clinical Trial with Good Clinical Practice

Clinical trials are essential for developing new treatments and improving health outcomes for patients. However, conducting a clinical trial is not a simple task. It requires careful planning, execution, and reporting to ensure the quality and validity of the data and the safety and well-being of the participants. This is where Good Clinical Practice (GCP) comes in. GCP is an international ethical and scientific quality standard for designing, conducting, recording and reporting trials that involve the participation of human subjects 1 . GCP aims to provide a unified standard for the ICH regions (the European Union, Japan, the United States, Canada, Switzerland, Brazil, Australia and South Korea) to facilitate the mutual acceptance of clinical data by the regulatory authorities in these jurisdictions 2 . GCP is based on the principles of respect for human dignity, protection of human rights, and assurance of the welfare of the participants 2 . GCP also ensures that the data generated f

Surat titik-titik #2

Halo pembaca setia Topeng Malam's Blog, terimakasih atas kunjungan dan waktu nya untuk membaca postingan-postingan ku yang gag jelas hahaha... Jangan bosen-bosen komentar di blog ku, dan jangan sungkan-sungkan ngasih saran bahkan kritikan di setiap postingan. aku bakalan seneng kalo kalian bisa bantu aku bikin blog ini makin berkembang lagi. Thankyou Jadi ini ada surat, lanjutan dari surat yang pertama kemarin, yaitu surat titik-titik #1 . yang belum baca silahkan dibaca dulu. Nah surat kedua ini aku buat satu hari setelah surat pertama, yaitu tanggal 9/3/2016. Karena tepat setelah aku membuat surat pertama itu, aku menemukan banyak hal dan semua hal-hal yang ada di surat pertama itu nampak terbuka dan terjawab semua.. Soooo, silahkan dibaca bro sis... Hai B*****, B******* *e**** Masih kuingat betul tanggal 8/3/2016 kemarin aku menuliskan sebuah surat untukmu. Ya, sebuah surat yang kamu tidak akan pernah membacanya mungkin. Karena aku tidak berencana sama sekali untuk me

A silly note

You're the one who started reach me again after all the silence You don't know how I tried to mute any things related to you I was successfully working on that, although my mind was never failed to remember you Turns out, the first message you sent after a long-break, was mean nothing You wanted something from me, you get it, and that's all Well, I knew, but I just let it happened I was happy for that short time we spend together, a very short time~ Then I completely lost myself trying to understand what was just happened I want to erase all memories, to erase you from my life, completely, without any single trace But again, it would just be a waste of time The harder I try to forget you, the more I'll remember you So, tell me, what should I do? When all I want is you When all I want to do is reach you out When all I want to do is to be with you When all I want to do is seeing you But you don't want anything about me, at least from what I know so far I have told you