Mungkin sebaiknya memang seperti ini. Mengenalnya, menyayanginya, lalu melepaskannya. Mungkin dia seekor burung yang diijinkan Tuhan datang untuk menghiburku sejenak, dan mencoba meyakinkanku bahwa kehidupanku begitu luar biasa baik. Burung itu mengajarkanku untuk mengasihi diri sendiri terlebih dahulu sebelum mengasihi oranglain. Ingat, terlebih dahulu bukan lebih banyak. Ini artinya aku harus siap untuk menerima kekurangan dan kelebihan diriku sendiri. Mengerti dan mengenal siapa aku, sebelum berusaha mengerti dan mengenal oranglain.
Kedatangan burung ini begitu singkat, aku bahkan belum sempat memeluknya erat tapi dia sudah meminta ijin untuk terbang kembali. Aku ingat dia hanya hinggap ditanganku dan menggenggamnya erat dengan cakar cakarnya. Anehnya itu tidak pernah membuat tanganku terluka, malah aku menemukan kehangatan disana.
Aku kira burung ini tidak hanya hinggap lalu pergi begitu saja, aku berharap dia menetap dan selalu menemaniku. Tapi sepertinya bukan itu tujuannya datang kepadaku. Dia seolah selalu berkata “kau begitu layak dicintai”. Aku selalu mengartikan bahwa dia yang akan mencintaiku dan dia yang juga layak bagiku. Namun, kepergiannya aku sadari sebagai arti yang lain. Apa yang dia katakan adalah benar. Aku sungguh layak dicintai.
Aku belajar mencintai burung tersebut. Dia sungguh indah dan sangat lembut. Hanya beberapa hari bersamanya saja membuatku tak rela melepas cakar cakarnya dari genggamku. Namun, lama setelah dia pergi aku menyadarinya.
Dia terlalu istimewa bagiku, dia layak untuk bebas dan terbang dengan sayap nya yang indah, bukan untuk menetap bersamaku dan menutup sayapnya dalam sangkar yang aku buat. Suatu saat jika dia lelah untuk terbang, dia pasti akan kembali hinggap, entah ditangan siapapun itu. suatu saat pula, sayapnya akan berkata untuk tetap tinggal pada salah satu tangan yang dihinggapinya. Jika bukan aku, aku sudah sangat bersyukur pernah merasakan genggamnya dan menyayanginya.
Terbanglah. Terimakasih sudah pernah hinggap di tanganku. Kau burung terindah yang pernah aku lihat hingga saat ini. Jangan kembali jika kau merasa tersakiti selama hinggap ditanganku. Carilah tempat lain. Kabari aku jika kau ingin menetap disana.
Terbanglah sayang.
Kedatangan burung ini begitu singkat, aku bahkan belum sempat memeluknya erat tapi dia sudah meminta ijin untuk terbang kembali. Aku ingat dia hanya hinggap ditanganku dan menggenggamnya erat dengan cakar cakarnya. Anehnya itu tidak pernah membuat tanganku terluka, malah aku menemukan kehangatan disana.
Aku kira burung ini tidak hanya hinggap lalu pergi begitu saja, aku berharap dia menetap dan selalu menemaniku. Tapi sepertinya bukan itu tujuannya datang kepadaku. Dia seolah selalu berkata “kau begitu layak dicintai”. Aku selalu mengartikan bahwa dia yang akan mencintaiku dan dia yang juga layak bagiku. Namun, kepergiannya aku sadari sebagai arti yang lain. Apa yang dia katakan adalah benar. Aku sungguh layak dicintai.
Aku belajar mencintai burung tersebut. Dia sungguh indah dan sangat lembut. Hanya beberapa hari bersamanya saja membuatku tak rela melepas cakar cakarnya dari genggamku. Namun, lama setelah dia pergi aku menyadarinya.
Dia terlalu istimewa bagiku, dia layak untuk bebas dan terbang dengan sayap nya yang indah, bukan untuk menetap bersamaku dan menutup sayapnya dalam sangkar yang aku buat. Suatu saat jika dia lelah untuk terbang, dia pasti akan kembali hinggap, entah ditangan siapapun itu. suatu saat pula, sayapnya akan berkata untuk tetap tinggal pada salah satu tangan yang dihinggapinya. Jika bukan aku, aku sudah sangat bersyukur pernah merasakan genggamnya dan menyayanginya.
Terbanglah. Terimakasih sudah pernah hinggap di tanganku. Kau burung terindah yang pernah aku lihat hingga saat ini. Jangan kembali jika kau merasa tersakiti selama hinggap ditanganku. Carilah tempat lain. Kabari aku jika kau ingin menetap disana.
Terbanglah sayang.
Komentar
Posting Komentar
Penulis dengan senang hati menerima setiap respon di kolom komentar, terimakasih sudah membaca dan terimakasih banyak jika berkenan meninggalkan jejak anda di komentar :)