Langsung ke konten utama

Bagaimana?

Beberapa hari ini aku melihat kamu aktif di media sosial. Beberapa kali aku melihat perubahan di foto profil akun media sosial kamu. Dan lagi, aku selalu bertanya - tanya kepada angin yang selalu hadir, "Bagaimana kabarmu saat ini?"
Seringkali aku terlibat percakapan dengan imaji-mu di pikiranku. Percakapan yang jelas tak pernah sampai terucapkan, pun ketika dulu kita masih punya kesempatan berbicara. Hanya kulakukan saat aku merindu kenangan. Menasehatimu, mengerti kemauanmu, membantumu, menenangkanmu, dalam khayal yang aku cipta sedemikian rupa sehingga engkau hadir dalamnya.
Beberapa kali akalku berkata, "Apa aku cari saja keberadaannya, lalu kutemui dia?"
Dan naluriku begitu usil mematahkan dengan pertanyaan sederhana, "Lalu mau apa saat kalian bertemu?"
Pertanyaan yang sampai saat ini tidak pernah aku ketahui jawabannya. Tentang makna dibalik semua keinginanku kembali, tentang temu, tentang sapa yang selalu aku idamkan. Aku tak pernah mengenal pasti maknanya.
Pembaca mungkin merasa aku berlebihan. Mungkin saja beberapa menganggapku terlalu berharap pada seseorang. Jika ada, mungkin juga ada yang menganggap ku gila.
Aku sudah cukup sering mengatakan hal itu pada diriku sendiri. Apa aku ini tidak berlebihan? Apa aku tidak terlalu berharap? Apa aku ini sudah gila? Menganggap bahwa masih ada kesempatan. Berharap lagi!!! Gila aku ini!!!
Untuk kamu, apa yang sebaiknya aku lakukan saat semesta dengan sengaja mempertemukan kita? Akankah sepasang badai menjadi teduh dan redam saat lama tak berjumpa? Ataukah menurutmu kita akan sama - sama menghancurkan? Menimbulkan kekacauan dan kematian pada masing - masing hati kita?
Bagaimana?
Aku menunggu kabarmu. Setidaknya untuk yang terakhir kali. Sebelum aku benar - benar menguatkan hati untuk melupakan mu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

How to Conduct a Clinical Trial with Good Clinical Practice

Clinical trials are essential for developing new treatments and improving health outcomes for patients. However, conducting a clinical trial is not a simple task. It requires careful planning, execution, and reporting to ensure the quality and validity of the data and the safety and well-being of the participants. This is where Good Clinical Practice (GCP) comes in. GCP is an international ethical and scientific quality standard for designing, conducting, recording and reporting trials that involve the participation of human subjects 1 . GCP aims to provide a unified standard for the ICH regions (the European Union, Japan, the United States, Canada, Switzerland, Brazil, Australia and South Korea) to facilitate the mutual acceptance of clinical data by the regulatory authorities in these jurisdictions 2 . GCP is based on the principles of respect for human dignity, protection of human rights, and assurance of the welfare of the participants 2 . GCP also ensures that the data generated f...

Surat titik-titik #1

Halo pembaca setia topengmalam's blog hahaha Thanks buat yang rajin mengunjungi blog ini, thanks buat yang selalu baca, apalagi komentar dan di share. Yok yok jangan lupa komentar dan share yaaa... Jadi, ini aku nulis surat buat seseorang (seseorang). Tanggal 8-3-2016 tepatnya, surat ini seharusnya menjadi rahasia. Maka dari itu, nama dan beberapa hal aku ganti dengan "......." (titik-titik). Maaf karena belum saatnya aku isi titik-titik itu dengan hal yang sebenarnya ada. Terimakasih sudah mampir, selamat membaca surat ini. Halo B*****m… hehehe Apa kabar ? Baik kan pasti? Terus terang aja ya, masih susah buat aku untuk berusaha membohongi diriku sendiri kalo aku tidak tertarik dengan mu. Aku masih sangat-sangat tertarik sama kamu. Maaf banget kalo aku harus jujur dan bikin semua kacau, bikin relasi kita rusak dll. Salah satu hal yang aku pengen tahu tuh sebenernya adalah, apa kamu ....... juga atau apa? Mungkin kesalahan terbesar jika pertanyaan ini akhirn...

Sorry to post this

Rasanya sudah cukup di tahun ini, menjatuhkan hati dengan sengaja dan belajar mencintai seseorang. Tapi aku merasa belum cukup dalam belajar melepaskan orang yang aku cintai, entah mengapa aku masih begitu peduli. Seakan-akan aku masih mencintai dia, tapi aku juga tidak tahu apakah aku benar-benar masih mencintai dia apa hanya suatu ilusi belaka.