Langsung ke konten utama

Hari Pertama di Karimun Jawa

Woohooooooo….. akhirnya kami sampai juga di Karimun Jawa. Sempat terharu saat berada di kapal dan di ujung pandangan aku melihat sebuah pulau, dan aku tahu kami sudah dekat dengan tujuan kami saat itu. Ya, Karimun Jawa ada di depan mata kami. Dan kami sudah menginjakkan kaki di Pulau ini. Terharu, bahagia, kadang juga sedih, perasaan yang campur aduk saat kalian bisa sampai di tempat impian kalian, dan semua kalian sendiri yang mengurus keberangkatan dan tetek bengeknya. Amazing men.
Setelah kami turun dari kapal, aku nyalakan hape dan melihat ada sebuah pesan masuk. Dari mas Ari : “ Turun dari kapal langsung menuju gapura selamat datang di karimunjawa, ada mobil KIA warna silver no B XXXX IP” begitu isi pesan dari mas Ari. Maka, kami langsung menuju ke Gerbang yang dimaksud dan berfoto sebentar disana. Lalu kami mencari mobil yang sudah menunggu kami. Sempat mencari-cari, akhirnya ketemu juga dengan mobil yang di sms kan oleh Mas Ari. Ternyata bukan hanya kami ber-empat rombongan yang ikut travel agen Mas Ari, ada 3 rombongan saat itu dan kami mendapat giliran kedua untuk diantar menuju ke Penginapan. Sambal menunggu jemputan mobil tadi, kami sempatkan untuk berfoto-foto sejenak dan menikmati udara pantai yang panas dan kering.
Selamat Datang di Karimun Jawa
Foto di Gerbang Selamat Datang
Wefie Kami berempat
Foto dulu sambil menunggu jemputan
 Akhirnya mobil yang menjemput kami datang, dan kami dibawa menuju ke penginapan. Ternyata tidak terlalu jauh lokasi penginapan kami dari Dermaga Besar sekitar 1 Km. Sesampainya kami di penginapan, kami menurunkan barang-barang kami yang lumayan banyak dari mobil dan meletakkannya di teras penginapan. Lalu mas Ari memanggil kami berempat dan mempersilahkan kami masuk. Itu adalah pertama kalinya kami berjumpa dengan Mas Ari.
Kami ditunjukkan kamar kami dan mempersilahkan kami untuk mandi atau beristirahat dan mengingatkan bahwa makan malam sudah disediakan pada pukul 19.00 WIB. Maka kami langsung menuju kamar kami masing-masing, meletakkan barang bawaan kami dan berbaring sejenak. Ternyata sungguh panas cuaca hari itu, kami tiba jam 11 an, dan listrik belum menyala. Kami hanya bisa kipas-kipas menggunakan alat seadanya untuk menghilangkan gerah. Akhirnya kami memutuskan untuk duduk-duduk diluar kamar. Dan kami ada ide untuk bermain kartu, tapi karena kami lupa membawa kartu, kami akhirnya membeli kartu di kios depan penginapan.
FYI: Penginapan ini sangat strategis tempatnya, dari pelabuhan tempat kami datang tadi hanya 1 Km. Dekat dengan alun-alun, puskesmas, dan beberapa kios yang menjajakan beberapa jenis makanan.
Setelah bermain kartu cukup lama, sekitar 2 jam an. Akhirnya listrik menyala tepat pada pukul 14.00 WIB. Kami langsung memutuskan untuk mandi. Dan sambil menunggu giliran mandi, ada yang berbaring di kamar mumpung Kipas Angin sudah menyala.
Setelah kami semua selesai mandi, kami memutuskan untuk menghabiskan sore kami dengan menuju ke dermaga untuk menikmati sunset. Kami berjalan kaki menuju ke dermaga, sambal melihat-lihat kondisi kehidupan di Karimun Jawa. Dan satu hal yang menarik, kalian akan banyak sekali bertemu dengan kucing di Karimun Jawa. Entah kenapa banyak sekali kucing di Pulau ini, dan hampir semua kucing disini gendut-gendut hahahaha.
Wefie
Setelah mandi dan otw menikmati sunset
Nah sesampainya kami di dermaga, ya jelas kami langsung foto-foto dong! Hahaha
Kami menggila dengan kegilaan kami masing-masing. Ada yang suka lompat, ada yang suka selfie, ada yang suka sok-sok candid, ada yang sok-sok romantis gitu hahaha.
Julian dan Theo
Ala-ala model
Couple failed
Single ala Couple
kiky dan yessica
Ala-ala model 2
julian dan theo
Ala-ala model 3
julian candid
sungguh ini emang candid
julian bingung
Bingun mau pose apa
YESSICA
ini emang model
kiky yessica
ini mereka mau endorse topi masing-masing
yessica theo julian
candid ciamik

yessica
yessica levitasi

julian lompat
julian melompat

theo iron man
iron man ala theo

TIPS: Jadi diri kalian sendiri men, disini gak ada yang kenal kalian. Gak usah malu mau foto dengan gaya apapun, nikmati hidup kalian saat ini aja deh, itu udah jadi perasaan yang luarbiasa.
WARNING: Jaga barang kalian saat foto-foto, jangan sembarangan meletakkannya. Dan hati-hati saat berfoto, tetap utamakan keselamatan kalian.
Setelah selesai menikmati sunset, hari sudah hampir gelap. Kami akhirnya kembali ke penginapan. Dan menikmati malam kami dengan bercengkerama satu sama lain. Nah, kami juga sempat melihat warung indomie ketika balik ke penginapan, malamnya kami kembali ke warung tersebut dan menikmati mie instan hingga larut malam sambal berbincang dengan penjualnya.

Ini hari pertama kami di Karimun Jawa.

Komentar

Posting Komentar

Penulis dengan senang hati menerima setiap respon di kolom komentar, terimakasih sudah membaca dan terimakasih banyak jika berkenan meninggalkan jejak anda di komentar :)

Postingan populer dari blog ini

I Adore You

Halo semua pengunjung setia Julian Nathanael’s Blog. Terimakasih banget udah mau baca-baca tulisan gak jelas di blog ini. Semoga ketidak jelasan di blog ini mempunyai manfaat untuk kejelasan hidup kalian. Amin Keep it SILENT,  Left it UNSPOKEN,  And everything’s gonna be OKAY. Yeaah, I think that’s absolutely right. Sometimes we just need to keep silent about everything. Aku ngalamin banget hal ini, bahwa mengutarakan sesuatu dalam hati kita kepada orang lain itu perlu banget pikir panjang. Jadi, suatu kali aku pernah (dan masih) mengagumi seseorang. Dan sangat ingin untuk memberitahunya. Akhirnya I dare myself buat nge-chat dia kan, ya awalnya memang semua tampak fine tampak baik-baik aja. Tapi yaaa, semua tidak semudah dan seindah imajinasi kita kan ya. Dan setelah kejadian paling sh*it itu, aku kayak merasa “kenapa gue harus bilang??” “coba kalo tadi gak pake bilang-bilang ke dia”. Dan segala penyesalan pun mengikutiku setelahnya. Aku tahu semua berubah. Kal...

Tumpah

 Akhir-akhir ini mendung membuatku sangat cemburu Bagaimana tidak, meskipun dirutuki banyak orang karena gelapnya yang membuat panik Tirai gelapnya tetap anggun bergelantungan seakan tak ada yang mampu menjamahnya Akhir-akhir ini aku mengaca pada awan-awan hitam Mereka yang tegas bertengger Membuat beberapa manusia berjaga-jaga kapan saatnya basah tiba Tetap saja, mereka tanpa ragu menangis sejadi-jadinya Bahkan terkadang disertai tarian cahaya yang menggelegar Yang terkadang mengejutkan jiwa-jiwa yang tengah termenung Mereka tanpa ragu membasahi apa saja dibawah mereka Menyelesaikan beban yang menggantungi mereka Dan tetap tumpah hingga semua reda Mampukah aku demikian? Menjadi aku yang menyelesaikan gantungan beban Tumpah hingga reda