Menjadi berbeda di negeri ini memang sangat sulit.
Berbeda berarti tak sama. Berbeda berarti tak sesuai dengan yang lain. Berbeda
berarti harus disamakan. Bahkan berbeda di negeri ini harus dimusnahkan. Memang
itulah karakter negeri ini. Mungkin ini maksud dari lambang negeri ini, berbeda
tetapi harus menjadi satu.
Aku tidak pernah mengira bahwa kehidupan ku menjadi
sesuatu yang sangat aku takuti. Menjadi momok buat diriku sendiri bahkan
menjadi hal yang dibenci bagi kebanyakan orang di negeri ini. Meskipun aku tahu
bahwa diluar sana banyak yang seperti aku, tapi bahkan mereka juga bersembunyi
dibalik topeng tebal mereka. Mereka menutupi wajah mereka dengan topeng yang
sangat tampak nyata. Bahkan, tak ada seorangpun yang mengira bahwa mereka
bukanlah mereka. Orang-orang seperti ini sangat pandai menyembunyikan keaslian
diri mereka, karena mereka takut orang yang mereka kenal, orang yang mereka
sayang, bahkan keluarga mereka tidak mau lagi menerima keberadaan makhluk asing
seperti orang-orang ini.
Berbeda dalam hal ini memang sangat sulit untuk
dijalani. Menjadi bagian dari sebuah perdebatan bahkan bagian dari kontroversi
dunia itu sangat berat. Agama, sosial, budaya, hampir tak ada celah bagi
keberadaan kaum ini. Kami banyak diperjuangkan hanya atas nama HAM. Sesuatu
yang bahkan masih nampak klise sebenarnya. HAM memang berlaku bagi semua orang,
namun banyak "tapi" yang harus dilihat. "TAPI" itulah yang sekarang menjadi masalah
di negeri ini. Negeri yang katanya demokrasi. Yang katanya berlandaskan hukum.
Kadang-kadang juga yang berdasarkan agama. Hmmmm. Entah kapan negeri ini tahu,
bahwa kami tidak pernah mengharapkan diri kami menjadi berbeda atau mungkin
sama dengan orang yang dianggap berbeda.
Menjadi bagian dari orang-orang yang dianggap
berbeda ini bukanlah suatu keputusan. Aku juga tidak bisa bilang bahwa ini
suatu kebetulan, namun aku tidak bisa menjabarkan mengapa? Aku bukan orang suci
yang sudah paham dengan kitabku, bahkan imanku mungkin lebih kecil dari sebuah
mikroba. Aku belum tahu apakah yang aku yakini dan percayai mengijinkan hal
ini atau melarangnya. Banyak orang di negeri ini bilang bahwa orang-orang
seperti kami melanggar aturan agama. Tidak sesuai dengan apa yang diajarkan
oleh (yang mereka bilang) Tuhan. Aku tidak tahu menahu akan hal tersebut. Aku
percaya bahwa Tuhan itu yang membuatku hidup dan mati. Dia yang berkuasa atas
hidupku. Kini aku bertanya, kenapa Tuhan mengijinkan ku berbeda? Kenapa Tuhan
mengijinkan aku menjadi orang yang berdosa kata orang-orang? Kenapa juga Tuhan
tidak menghentikan kami semua dan menjadikan dunia ini baik? Jika memang kami
salah dan bukan orang baik.
Aku menyadari bahwa aku bukan ahli agama, dan akupun
tak mau telalu jauh bercakap-cakap soal agama. Untuk aku agama bukan untuk dibanding-bandingkan
dan dipertentangkan kebenarannya. Aku hanya percaya bahwa Tuhan ada (dimanapun
itu) dan sedang menjalankan masing-masing orang di negeri ini dengan jalannya
sendiri-sendiri. Dan satu hal, Tuhan lebih berkuasa dari segala kuasa di negeri
ini.
Komentar
Posting Komentar
Penulis dengan senang hati menerima setiap respon di kolom komentar, terimakasih sudah membaca dan terimakasih banyak jika berkenan meninggalkan jejak anda di komentar :)