Langsung ke konten utama

Berbeda


http://41.media.tumblr.com/e27715101455378d395cd3c9ba33d8fb/tumblr_nn3qrjygNe1sjrd9no1_500.jpg

Menjadi berbeda di negeri ini memang sangat sulit. Berbeda berarti tak sama. Berbeda berarti tak sesuai dengan yang lain. Berbeda berarti harus disamakan. Bahkan berbeda di negeri ini harus dimusnahkan. Memang itulah karakter negeri ini. Mungkin ini maksud dari lambang negeri ini, berbeda tetapi harus menjadi satu.

Aku tidak pernah mengira bahwa kehidupan ku menjadi sesuatu yang sangat aku takuti. Menjadi momok buat diriku sendiri bahkan menjadi hal yang dibenci bagi kebanyakan orang di negeri ini. Meskipun aku tahu bahwa diluar sana banyak yang seperti aku, tapi bahkan mereka juga bersembunyi dibalik topeng tebal mereka. Mereka menutupi wajah mereka dengan topeng yang sangat tampak nyata. Bahkan, tak ada seorangpun yang mengira bahwa mereka bukanlah mereka. Orang-orang seperti ini sangat pandai menyembunyikan keaslian diri mereka, karena mereka takut orang yang mereka kenal, orang yang mereka sayang, bahkan keluarga mereka tidak mau lagi menerima keberadaan makhluk asing seperti orang-orang ini.
Berbeda dalam hal ini memang sangat sulit untuk dijalani. Menjadi bagian dari sebuah perdebatan bahkan bagian dari kontroversi dunia itu sangat berat. Agama, sosial, budaya, hampir tak ada celah bagi keberadaan kaum ini. Kami banyak diperjuangkan hanya atas nama HAM. Sesuatu yang bahkan masih nampak klise sebenarnya. HAM memang berlaku bagi semua orang, namun banyak "tapi" yang harus dilihat. "TAPI" itulah yang sekarang menjadi masalah di negeri ini. Negeri yang katanya demokrasi. Yang katanya berlandaskan hukum. Kadang-kadang juga yang berdasarkan agama. Hmmmm. Entah kapan negeri ini tahu, bahwa kami tidak pernah mengharapkan diri kami menjadi berbeda atau mungkin sama dengan orang yang dianggap berbeda.
Menjadi bagian dari orang-orang yang dianggap berbeda ini bukanlah suatu keputusan. Aku juga tidak bisa bilang bahwa ini suatu kebetulan, namun aku tidak bisa menjabarkan mengapa? Aku bukan orang suci yang sudah paham dengan kitabku, bahkan imanku mungkin lebih kecil dari sebuah mikroba. Aku belum tahu apakah yang aku yakini dan percayai mengijinkan hal ini atau melarangnya. Banyak orang di negeri ini bilang bahwa orang-orang seperti kami melanggar aturan agama. Tidak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh (yang mereka bilang) Tuhan. Aku tidak tahu menahu akan hal tersebut. Aku percaya bahwa Tuhan itu yang membuatku hidup dan mati. Dia yang berkuasa atas hidupku. Kini aku bertanya, kenapa Tuhan mengijinkan ku berbeda? Kenapa Tuhan mengijinkan aku menjadi orang yang berdosa kata orang-orang? Kenapa juga Tuhan tidak menghentikan kami semua dan menjadikan dunia ini baik? Jika memang kami salah dan bukan orang baik.

Aku menyadari bahwa aku bukan ahli agama, dan akupun tak mau telalu jauh bercakap-cakap soal agama. Untuk aku agama bukan untuk dibanding-bandingkan dan dipertentangkan kebenarannya. Aku hanya percaya bahwa Tuhan ada (dimanapun itu) dan sedang menjalankan masing-masing orang di negeri ini dengan jalannya sendiri-sendiri. Dan satu hal, Tuhan lebih berkuasa dari segala kuasa di negeri ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

How to Conduct a Clinical Trial with Good Clinical Practice

Clinical trials are essential for developing new treatments and improving health outcomes for patients. However, conducting a clinical trial is not a simple task. It requires careful planning, execution, and reporting to ensure the quality and validity of the data and the safety and well-being of the participants. This is where Good Clinical Practice (GCP) comes in. GCP is an international ethical and scientific quality standard for designing, conducting, recording and reporting trials that involve the participation of human subjects 1 . GCP aims to provide a unified standard for the ICH regions (the European Union, Japan, the United States, Canada, Switzerland, Brazil, Australia and South Korea) to facilitate the mutual acceptance of clinical data by the regulatory authorities in these jurisdictions 2 . GCP is based on the principles of respect for human dignity, protection of human rights, and assurance of the welfare of the participants 2 . GCP also ensures that the data generated f...

Surat titik-titik #1

Halo pembaca setia topengmalam's blog hahaha Thanks buat yang rajin mengunjungi blog ini, thanks buat yang selalu baca, apalagi komentar dan di share. Yok yok jangan lupa komentar dan share yaaa... Jadi, ini aku nulis surat buat seseorang (seseorang). Tanggal 8-3-2016 tepatnya, surat ini seharusnya menjadi rahasia. Maka dari itu, nama dan beberapa hal aku ganti dengan "......." (titik-titik). Maaf karena belum saatnya aku isi titik-titik itu dengan hal yang sebenarnya ada. Terimakasih sudah mampir, selamat membaca surat ini. Halo B*****m… hehehe Apa kabar ? Baik kan pasti? Terus terang aja ya, masih susah buat aku untuk berusaha membohongi diriku sendiri kalo aku tidak tertarik dengan mu. Aku masih sangat-sangat tertarik sama kamu. Maaf banget kalo aku harus jujur dan bikin semua kacau, bikin relasi kita rusak dll. Salah satu hal yang aku pengen tahu tuh sebenernya adalah, apa kamu ....... juga atau apa? Mungkin kesalahan terbesar jika pertanyaan ini akhirn...

Sorry to post this

Rasanya sudah cukup di tahun ini, menjatuhkan hati dengan sengaja dan belajar mencintai seseorang. Tapi aku merasa belum cukup dalam belajar melepaskan orang yang aku cintai, entah mengapa aku masih begitu peduli. Seakan-akan aku masih mencintai dia, tapi aku juga tidak tahu apakah aku benar-benar masih mencintai dia apa hanya suatu ilusi belaka.