Langsung ke konten utama

Cantik??

Ada satu hal yang menjadikan ku ingin memikirkannya lebih lagi akhir-akhir ini. Tentang "body goals" yang masih banyak di idam-idamkan oleh teman-teman wanitaku. Konsep cantik, menarik, attractive, dan sempurna bagi wanita yang sebenarnya sangat-sangat dangkal. Namun, sayangnya masih dipegang bahkan diperjuangkan oleh beberapa wanita sedemikian rupa.

Cantik. Sejak kita lahir dan mulai tumbuh besar, masyarakat disekitar kita menanamkan konsep cantik yang dengan mentah-mentah kita telan dan kita percaya begitu saja. Tubuh langsing, rambut panjang dan ikal, warna kulit yang putih cerah berkilau, tinggi semampai, wajah bersih tanpa jerawat, hidung mancung, pipi tirus, bibir tebal, alis mata tebal dan simetris sedemikian rupa, bulu mata lentik dan lebat, kaki jenjang, pinggul besar, payudara besar, pantat besar, perut rata, dan semua rincian yang bahkan jika ditarik kebelakang tidak pernah ada yang tahu konsepnya mulai dari mana dan siapa yang mencetuskan.

Peran media massa, iklan, fashion company, adanya model, dll. Seakan mendukung standard cantik yang harus dimiliki oleh seorang wanita. Standard yang dibuat sedemikian rupa yang mengharuskan seluruh wanita mencapai poin-poin standard tersebut untuk bisa disebut "cantik". Seakan-akan tubuh mereka harus sama semua dengan para model-model fashion papan atas, atau setidaknya mendekati postur setiap artis Hollywood yang serupa dengan standard cantik.

Melakukan segala cara untuk tampil cantik dan menarik sesuai standard "cantik" yang sudah ditentukan masyarakat menjadi tujuan hidup bagi mayoritas teman wanita yang aku kenal. Bagi yang badannya tidak sesuai dengan standard, berusaha sedemikian rupa untuk menyesuaikan dirinya. Menurunkan berat badan, berolahraga, diet, minum segala macam ramuan, obat maupun herbal untuk bisa mencapai tubuh "ideal" mereka, yang sebenarnya lebih kepada "ideal" menurut masyarakat.

Sayangnya, beberapa melakukan cara yang terlalu ekstrim. Diet ekstrim, olahraga ekstrim. Padahal mereka sebenarnya paham mengenai nutrisi, mengenai cara yang baik untuk menurunkan berat badan. Tapi sungguh disayangkan, bahwa standard tubuh ideal seakan menghantui mereka untuk dengan sesegera mungkin mencapai standard ideal tersebut.

Satu hal yang kebanyakan dilupakan wanita-wanita ini. Mereka terlalu keras terhadap diri mereka sendiri dengan menuntut diri mereka memenuhi standard ideal masyarakat. Dengan tujuan apa? Alasan utama semuanya pasti ingin sehat. Dan dapat aku katakan, sehat adalah alasan ke-sekian yang menjadi pendorong mereka untuk diet ketat, olahraga sedemikian rupa. Tujuannya adalah untuk TAMPIL CANTIK untuk MENJADI CANTIK sesuai dengan standard yang sudah ditentukan masyarakat.

Mereka berusaha untuk tampil dan menjadi cantik demi menarik perhatian dari spesies jantan. Menariknya mereka ini manusia, dengan kemampuan berpikir yang luar biasa tetapi masih meniru cara binatang untuk menarik pasangannya dengan pesona fisik. Apakah salah yang saya katakan? Mungkin sedikit karena saya tidak mencantumkan daftar binatang yang menarik pasangannya dengan rupa fisik mereka. Tapi secara general upaya manusia-manusia ini serupa bukan? Berusaha tampil cantik, berusaha menjadi cantik agar menarik perhatian calon-calon pasangan potensial mereka.

Lalu dimana letak kepandaian, kebaikan hati, ketulusan, keanggunan, kesopanan, dan segala macam hal yang tidak dengan mudah dirubah dengan diet maupun berolahraga dalam waktu sebulan, dua bulan, bahkan berbulan bulan. Hal-hal selain rupa fisik. Hal-hal yang tidak nampak tapi harusnya menjadi daya tarik utama dari seseorang. Seolah-olah wanita-wanita ini melupakannya begitu saja.

Teman-teman wanitaku yang aku kasihi, dengan kalian berusaha membentuk body goals menuju standard cantiknya masyarakat. Apakah kalian sempat memikirkan bahwa kalian juga akan menarik pejantan-pejantan yang menikmati fisik kalian saja? Sempat terfikir? Coba dipikirkan.

Jika kalian menarik pejantan dengan tubuh kalian yang ber-payudara besar, ber-pantat besar, ber-kaki jenjang, ber-bibir tebal dan seksi, ber-hidung mancung dan semua atribut fisik yang menurut kalian bisa membuat kalian cantik. Maka dengan hal-hal itulah pejantan melihat kalian, dan apa setelahnya? Fisik kalian menjadi hal utama yang dicari, bukan lagi kepribadian.

Fisik kalian secara alamiah akan bertransformasi sedemikian rupa sesuai usia kalian. Menjaga tubuh ideal agar tetap sehat adalah baik, tetapi menjadikan standard cantik untuk diterapkan pada tubuh kalian merupakan hal yang sangat tidak ideal.

Kecantikan berasal dari definisi yang begitu luas dan menjadi terlalu dangkal untuk diterjemahkan kedalam standard cantik secara fisik.

Ini adalah pendapat pribadiku dengan mengamati beberapa teman wanitaku. Tujuannya untuk kembali mengingatkan bahwa sebuah "standard cantik" yang sekarang berlaku dimasyarakat bukanlah standard cantik yang harus diterapkan kepada setiap wanita. Definisikan cantik menurut diri kalian. Tubuh kalian otoritas kalian dalam mengaturnya. Maka sebagai seseorang yang berotoritas penuh terhadap diri sendiri, harusnya kalian perlu menjadi cerdas dalam menerapkan poin-poin dari "standard cantik" pada tubuh kalian.

Percayalah, kalian semua cantik. Tuhan menciptakan tubuh kalian tak bercacat sekalipun masyarakat mengatakan tubuh kalian tidak memenuhi "standard cantik"-nya. And your inner beauty have to speak louder than your physical body.

-topengmalam-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

How to Conduct a Clinical Trial with Good Clinical Practice

Clinical trials are essential for developing new treatments and improving health outcomes for patients. However, conducting a clinical trial is not a simple task. It requires careful planning, execution, and reporting to ensure the quality and validity of the data and the safety and well-being of the participants. This is where Good Clinical Practice (GCP) comes in. GCP is an international ethical and scientific quality standard for designing, conducting, recording and reporting trials that involve the participation of human subjects 1 . GCP aims to provide a unified standard for the ICH regions (the European Union, Japan, the United States, Canada, Switzerland, Brazil, Australia and South Korea) to facilitate the mutual acceptance of clinical data by the regulatory authorities in these jurisdictions 2 . GCP is based on the principles of respect for human dignity, protection of human rights, and assurance of the welfare of the participants 2 . GCP also ensures that the data generated f...

Surat titik-titik #1

Halo pembaca setia topengmalam's blog hahaha Thanks buat yang rajin mengunjungi blog ini, thanks buat yang selalu baca, apalagi komentar dan di share. Yok yok jangan lupa komentar dan share yaaa... Jadi, ini aku nulis surat buat seseorang (seseorang). Tanggal 8-3-2016 tepatnya, surat ini seharusnya menjadi rahasia. Maka dari itu, nama dan beberapa hal aku ganti dengan "......." (titik-titik). Maaf karena belum saatnya aku isi titik-titik itu dengan hal yang sebenarnya ada. Terimakasih sudah mampir, selamat membaca surat ini. Halo B*****m… hehehe Apa kabar ? Baik kan pasti? Terus terang aja ya, masih susah buat aku untuk berusaha membohongi diriku sendiri kalo aku tidak tertarik dengan mu. Aku masih sangat-sangat tertarik sama kamu. Maaf banget kalo aku harus jujur dan bikin semua kacau, bikin relasi kita rusak dll. Salah satu hal yang aku pengen tahu tuh sebenernya adalah, apa kamu ....... juga atau apa? Mungkin kesalahan terbesar jika pertanyaan ini akhirn...

Sorry to post this

Rasanya sudah cukup di tahun ini, menjatuhkan hati dengan sengaja dan belajar mencintai seseorang. Tapi aku merasa belum cukup dalam belajar melepaskan orang yang aku cintai, entah mengapa aku masih begitu peduli. Seakan-akan aku masih mencintai dia, tapi aku juga tidak tahu apakah aku benar-benar masih mencintai dia apa hanya suatu ilusi belaka.