Langsung ke konten utama

Postingan

Mereka-mereka yang percaya

Aku sangat bersyukur dan bahagia ketika ada beberapa orang yang begitu percayanya dengan aku, setidaknya untuk beberapa hal. Mereka yang menemuiku ketika mendapatkan kesulitan dalam perkuliahan. Mereka yang mencoba menjangkau ku ketika mereka membutuhkan teman bicara. Mereka yang menghubungiku ketika mereka sedang bingung dengan hidupnya. Mereka yang sedang merasa patah hati karena seseorang berbuat tidak menyenangkan pada dirinya. Aku sangat-sangat perlu mengucapkan terimakasih kepada mereka. Apapun alasan mereka menghubungiku, hal itu menjadikanku paham tentang inti diriku yang masih diharapkan oleh seseorang. Tentang kebaikan dalam diriku. Tentang kenyamanan, tentang ketenangan, tentang pemahaman dan tentang mendengar yang dibutuhkan banyak orang. Menjadikanku sadar bahwa masih banyak orang yang mempercayaiku. Setidaknya begitu yang aku rasakan sampai saat ini. Aku bukanlah seorang Filsuf yang memahami kehidupan ini dengan cara pandang yang mencengangkan. Bukan p

Selesai.

Sudah ya, aku sudahi saja semua tentang kamu Semakin lucu saja diriku yang mengharap kamu, terkekeh sampai mampus jika aku terus berusaha tak menentu begini. Dee Lestari bilang dalam buku Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh; kalo cinta itu adalah pengalaman. Tentang keinginan manusia mengalami cinta. Setidaknya begitu. Aku ingin mengalaminya (lagi) dan semenyedihkan ini caraku untuk mengalaminya. Merindu. Sakit tau. Aku bukan si Kesatria bodoh (setidaknya untuk saat ini) yang memaksakan diri memiliki Putri yang seharusnya tak boleh dia miliki. Aku tak mau memaksamu, bahkan mungkin jika kamu relapun, aku tak mau (saat ini) untuk bersama. Kamu yang penting bahagia. Ya, kamu harus bahagia. Aku tidak mau bersamamu jika nantinya kamu tidak bahagia. Sederhana. Aku kesakitan menerima kenyataan. Tapi mimpiku yg liar lebih menakutkanku sebagai sang empunya mimpi. Aku takut jadi semakin sakit jika tak kulepaskan sekarang. Jadi, sudahlah. Hidup kita pasti akan lebih baik den

Rinduku penuh

Aku tidak paham lagi cara semesta mempermainkan rasa, begitu halus, tersirat, dan menggetarkan. Tiba - tiba temanku ingin ke Progo, sebuah tempat perbelanjaan di kota ini. Dimana aku langsung teringat akan beberapa hal tentangmu yang masih jadi tanya dan dari dulu ingin ku jawab. Aku penasaran apa benar kamu bekerja disana. Beberapa kali aku merencanakan untuk pergi kesana, setidaknya untuk melihatmu. Memuaskan rasa ingin tahuku, memuaskan kerinduanku, menjawab tanyaku dan hal lainnya. Jadi, sore hari tadi benar - benar aku memantapkan hati dan tubuhku untuk menuju tempat itu. Suatu tempat yang aku yakini akan membawaku semakin dekat denganmu. Tempat dimana kemungkinan untuk bertemu denganmu dan melihatmu atau bahkan berbincang denganmu, bisa terwujud. Sepanjang perjalanan menuju ke tempat itu, aku seakan terbang menuju mimpi - mimpi yang takut aku doakan untuk menjadi nyata. Aku memikirkan beberapa kemungkinan yang bisa saja terjadi. Seperti kamu yang mungkin saja bersem