Hei, Julian.
Dengar, aku tahu banyak hal yang membuat kamu kehilangan diri kamu. Hal-hal yang kamu pikirkan begitu dalam dan mungkin berlebihan. Ya, kamu sadar akan hal itu kan?
Tidak apa memikirkan sesuatu secara mendalam. Tapi ketahui bahwa kamu punya kuasa atas pikiranmu. Kamu punya kuasa kapan harus berhenti. Jika menurut kamu bukan sekarang waktunya, tak apa, kamu akan tahu waktu yang tepat.
Kamu juga masih menyimpan sakit hati, mungkin kekecewaan, mungkin juga rindu. Tak apa, perasaan itu wajar adanya disana. Tak perlu khawatir dan berusaha begitu keras menghilangkan perasaan-perasaan itu. Ok Julian?
Coba deh kamu lihat diri kamu sekarang. Julian yang lebih sabar, lebih kuat, lebih berbelas kasih, lebih peduli, lebih hebat pokoknya dari Julian sebelumnya. Berterimakasihlah pada teman dan guru mu. Mereka yang mengajarkanmu sabar dengan cara yang membuatmu sakit hati. Mereka yang mengajarkanmu berbesar hati saat kamu dikecewakan. Kamu berhasil sampai pada saat ini. Hebat bukan?
Julian. Ini diri kamu. Jangan kehilangan ini, demi mencari seseorang yang mau menerimamu. Jangan ya.
Kamu sudah sangat baik. Sangat cukup. Sangat utuh. Mereka yang layak untuk menerima hadirmu adalah mereka yang tidak sedikit pun ingin merubah dirimu.
Dan satu lagi, Julian.
Ketertarikan mu dengan siapapun saat ini, tak apa. Jangan begitu keras dengan dirimu sendiri. Tapi jangan mengharapkan apa-apa, karna hampir semua ketertarikanmu saat ini, hanya berupa ketertarikan fisik. Kamu tahu kan bagaimana akhirnya?
Selamat bertumbuh dewasa. Aku tahu kamu bisa berjuang terus. Jangan pernah menyerah ya. Aku tunggu kamu di masa depan. Sukses.
Salam sayang,
Julian Nathanael
Komentar
Posting Komentar
Penulis dengan senang hati menerima setiap respon di kolom komentar, terimakasih sudah membaca dan terimakasih banyak jika berkenan meninggalkan jejak anda di komentar :)