Langsung ke konten utama

Postingan

Untuk: Asa Yang Pernah Ku Harap

Padamu dulu, ku sematkan setiap doa Untuk bertumbuh dan berbunga, Berharap ada hari kita menua Menyesap nikmat dan bahagia. Padamu dulu, ku pendam segala emosi Agar tak sekedar menuntut dipenuhi, Menahan diri agar tak melukai Meski harus terluka sendiri. Padamu kini, ku coba beri makna Tentang kepergian yang tak ku sangka Tentang aku yang masih menduga, Pada sepasang kaki yang menolak bersama. Padamu kini, ku kirimkan janji Hati yang ku jaga sendiri Rasa yang ku tolak kembali Untuk menjaga asa yang ku hargai. Kepada semesta, ku semogakan segala harap untuk asa ini agar sepi, berhenti dan berbenah diri. -topengmalam-

Untuk: Semesta

Kusatukan jemariku sambil ku memejam Merapal kata, kutujukan pada semesta Aku percaya semesta punya caranya, Untuk menjadikan irama kita sama Mungkin sekadar sama, Pun aku tak keberatan untuk bersama Aku percaya semesta punya cara, Menerima rangkaian kata dalam doa Yang kutujukan pada seseorang disana Untuk sekadar mendengar doa, Menerimanya dan mewujudkannya Aku percaya semesta punya cara, Mendewasakan nurani dan akal kita Yang sedang mencoba menahan kata Menunggu saat yang tepat untuk berkata Atau sekadar bersiap untuk saling terluka Ku tutup kata untuk semesta, Perihal harap yang kusemogakan nyatanya Dari aku yang sedang menunggu kata - kata -topengmalam-

Tentang

Tentang dua guratan nyawa yang menolak menyatu, Kepada semesta aku mengadu. Tentang dua pasang mata yang menolak temu, Kepada semesta aku bertumpu. Tentang ruang diantara diam mulutku, Kepada semesta mulutku sendu. Tentang aku dan diriku selain kamu. -topengmalam-